Breaking

logo

Monday, September 29, 2014

Pacaran Islami ?

Pacaran Islami ?

Pacaran Islami ?

“Pacaran Islami”, istilah ini begitu trend dikalangan anak muda sekarang. Tapi bukan anak muda sembarangan. Kalau saya bilang, mereka adalah orang-orang pilihan dengan status membanggakan dan menjadi tauladan orang-orang disekitarnya. Ya...kebanyakan dari mereka adalah anak pesantren, aktivis dakwah, anak yang istiqomah hadir di majlis sholawat, bahkan yang sudah menyandang status ustad/ustadzah pun juga tidak mau ketinggalan. Tak jarang pula mereka bangga dengan status berpacaran tersebut. Mereka bangga saat bilang, Pacarku ustad/ustadzah lho...! Pacarku sering hadir majlis sholawatan lho...! Pacarku hafal Qur’an lho...! Bahkan mereka tak malu-malu untuk upload foto berdua di fb. Kalau sekedar foto biasa mungkin tak masalah (walaupun sebenarnya juga masalah...hehe), tapi yang ini mereka upload foto berdua dengan kostum islami banget. Yang cowok pakai sarung, baju takwa lengkap dengan kopyahnya. Yang cewek berkerudung lengkap dengan rok yang membuat dia terlihat lebih anggun.

Sebenarnya pacaran islami itu bagaimana sih ? Tidak pernah bertemukah ? Tidak pernah boncengankah ? Tidak pernah pegangankah ? Sungguh sulit untuk didefinisikan. Atau karena sebenarnya memang tak ada dan tak perlu didefinisikan ? Tak ada karena istilah itu hanyalah karangan dari orang tak bertanggungjawab. Tak perlu karena memang sebenarnya dalam Islam tak ada istilah “Pacaran Islami”.

Kalian yang sudah menjadi orang-orang terpilih. Tak malukah dengan gelar yang sudah melekat pada diri kalian, walaupun mungkin kalian tak pernah berharap demikian ? haruskah kalian berprilaku sama dengan orang pada umumnya. Ikut-ikutan punya pacar, bocengan dengan yang bukan mahrom tanpa rasa malu. Tak bisakah kalian menjaga maqom kalian yang sebenarnya Allah sudah meninggikannya. Yang sebenarnya Allah sudah memuliakan kalian dengan gelar tersebut. Yang sebenarnya Allah sudah menjaga kalian, menjadikan kalian lebih mulia dari orang lain. Ketahuilah bahwa Allah begitu cinta pada kalian. Allah ingin gelar itu bisa menjaga kalian. Menjadikan kalian hamba terbaik disisi-Nya. Tapi sayang, karena kadang kita tak sadar akan hal tersebut. Tak bisa menyambut baik sapaan hangat dari Sang Ilahi.

Wahai kaum hawa. Apa yang membuatmu begitu mudah terlena dengan rayuan kaum adam ? Tampankah ? hartakah ? atau karena ia terlihat sholeh ? (Ini juga belaku sebaliknya untuk kaum adam) Saat kau terlena hanya karena ketampanannya, apakah kau pikir itu adalah segalanya. Tidak demikian, ketampanan itu akan hilang, akan pudar dengan berjalannya waktu. Bahkan yang ada hanyalah wajah yang mulai keriput.

Saat kau terlena akan hartanya, apakah kau pikir ia akan terus belimpahkan harta. Rasanya pun tidak demikian, karena Allahlah yang Maha Kaya. Allah yang mengatur rizki seseorang. Bahkan mungkin suatu saat Allah akan membuat ia miskin dengan semiskin-miskinnya manusia.

Saat kau terlena karena kesholehannya, apakah itu benar ? apakah orang sholeh akan berkata, “maukah kamu menjadi pacarku?”. Ketahuilah wahai saudariku saat ia benar-benar pada tingkat kesholehannya, kata yang terucap dari lisannya bukanlah kata “maukah kamu menjadi pacarku ?” akan tetapi kata yang terucap dari lisannya adalah “maukah kamu menjadi pendamping hidupku, menjadi ibu dari anak-anakku ?”. Dan ia tidak hanya sekedar datang pada mu akan tetapi ia akan datang menemui orang tuamu. Akan tetapi bukan berarti hanya dengan berucap seperti itu, sang wanita menjadi milikmu wahai kaum adam. Belum !!! itu baru tahap awal. Sebelum ijab qabul terucap, kalian hanya calon pendamping. Tidak lebih. Jadi jangan berani-berani bertindak di luar kewajaran. Tak ada foto berdua, tak ada boncengan, tak ada sentuhan atau hal lain yang sejenis itu. Tetap bersabar hingga ijab qabul diucapkan.

Lantas bagaimana kalau aku “jatuh cinta” ? mungkin pertanyaan ini sering menyelinap di hati. Tentu saja boleh. Tak ada yang salah dengan jatuh cinta. Karena cinta itu fitrah dari Sang Pemilik cinta. Hanya saja, seorang hamba haruslah pandai mengontrol hatinya. Bersabarlah. Peliharalah cinta itu agar tetap suci tak ternodai dengan nafsu yang tak semestinya.

Rose_Alba L.

LEDMA Al-Farabi: Bersama Meraih Kemuliaan