Pemilu Raya Unikama, Anggota Al-Farabi Geger |
Universitas Kanjuruhan Malang merupakan bentuk miniatur kecil negara indonesia, dikarenakan mahasiswa yang beragam latar suku, agama, ras dan budaya. Sehingga, menciptakan suasana yang bernuansa multikultural pada penyelenggaraan PEMILU RAYA tersebut. Hal semacam ini sangat sulit ditemui di Universitas-universitas yang lainnya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari lembaga, ormawa(khususnya lembaga dakwah al-farabi), dan mahasiswa pada umumnya. Begitu banyak anggota al-farabi yang mengikuti PEMILU RAYA tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap berjalannya demokrasi di kampus UNIKAMA yang multikultur. Meskipun tidak ada yang dijagokan oleh anggota ledma al-farabi khususnya ketua umum (M. Munir), namun tetap dilakukan sebagai bentuk apresiasi anggota al-farabi sebagai masyarakat UNIKAMA. Seperti yang dilangsir oleh ketua umum al-farabi sendiri “ saya menyuruh teman-teman untuk tetap berpatisipasi dalam PEMILU RAYA kali ini. Tapi kita netral, artinya tidak ada instruksi untuk harus memilih salah satu calon.”
Begitu semangatnya anggota al-farabi ingin memeriahkan PEMILU RAYA periode 2015 ini. Membuat Unverisitas Kanjuruhan Malang menjadi berwarna dalam pemilihan tersebut. Meskipun, ada beberapa anggota yang tidak bisa mencoblos dan ditolak dikarenakan tidak membawa KTM. Namun, dengan perasaan kecewa karena sudah lama mengantri, anggota al-farabi tersebut hanya tersenyum saja ketika ditolak. Ketika ditanyakan bagaimana perasaannya? Beliau menjawab “Yah, tidak apa lah. Mungkin kali ini saya tidak bisa. Ins sha Alloh tahun depan saya akan berpartisipasi lagi.” Ungkapnya wahyudin sembari tersenyum ketika diwawancarai.
Tidak hanya peristiwa tersebut yang sangat luar biasa. Ada anggota al-farabi yang angkatan 2011, yang ins sha Allah akan lulus tahun ini. Ikut juga berpartisipasi dalam acara PEMILU RAYA tersebut. Namun ditolak, dengan rasa kecewa Abdul Rasyid Dahri yang juga pernah jadi KPU periode 2013-2014. Sebelum ditolak, beliau tersebut tidak patah semangat mencoba untuk melobi dengan KPU. Mesikpun hasil akhirnya tetap tidak bisa mencoblos. “Sangat bagus KPU yang sekarang, administrasinya begitu ketat. Tidak seperti masa saya ketika menjadi KPU.” Ungkapnya ketika diwawancarai.
Meriahnya PEMILU RAYA kali ini, tidak hanya ada peristiwa tersebut. Namun juga ada percekcokan antar KPU dan TIMSES yang ada. Masalahnya pada waktu penutupan apakah penutupan harus tepat waktu meskipun ada yang mengantri, karena juga mempunyai hak untuk mencoblos? Atau tidak diperbolehkan meskipun sudah lama mengantri. Dengan musyawarah yang sangat tegang dengan TIMSES/saksi. Kesimpulannya, bahwa KPU tidak akan melebihkan waktu yang sudah ditetapkan, meskipun sudah ada yang mengantri. Tidak berlangsung lama dari kericuhan tersebut penutupan pencoblosan dilakukan oleh ketua KPU pada pukul 17.30 WIB. Dan langsung bergegas KPU menyegel kotak suara yang sudah dicoblos dan yang belum dicoblos dengan disaksikan oleh tim saksi masing-masing calon.
Setelah melakukan penyegelan, KPU bersama dengan Tim Saksi melakukan perhitungan mahasiswa yang mengisi presensi. Suasana pada saat itu sangat tegang. Perihalnya, melihat kejadian PEMILU RAYA yang kemarin terjadi kecurangan. Namun semua bisa teratasi oleh panitia penyelenggara KPU. Pada pukul 11.30 penghitungan suara dilakukan dengan sorak-sorak Timses yang ada pada saat itu. Penghitungan suara selesai pada pukul 07.00 WIB dengan total surat suara 2008. Hasil akhirnya, Presma terpilih pada pasangan calon nomor urut 1 yaitu BUDI dan Bari (BB). (ilham)