Breaking

logo

Wednesday, June 1, 2016

Keajaiban Doa Rasulullah

Keajaiban Doa Rasulullah


Jika kita hidup di zaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mudahlah mencari solusi atas setiap persoalan yang kita hadapi. Beliau bukan saja memberitahukan begitu banyak persoalan akhirat, tetapi juga memberi petunjuk akan berbagai soalan dunia yang pelik nan menyeramkan. Pun terkait persoalan penyakit, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah tabib atas berbagai macam penyakit fisik dan hati umat-umatnya.

Tersebutlah seorang laki-laki di zaman beliau yang bernama Fudhalah. Dikisahkan oleh Habib Ali Zainal Abidin al-Hamid, Fudhalah merupakan salah satu orang yang amat besar kebenciannya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Saking bencinya, tak ada sedetik pun berlalu, tiada satu pun kesempatan bertemu dengan Nabi, melainkan tertancap kuat niat di dalam hatinya untuk membunuh manusia paling mulia akhlaknya ini.

Terus begitu, hingga berlalulah suatu hari ketika perasaan bencinya itu hilang tanpa bekas dan berganti menjadi cinta yang membara. Saat Fudhalah bertemu dengan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau menyentuh dadanya (tepat di bagian jantung Fudhalah) sembari memanjatkan doa kepada Allah Ta’ala.

Kata Fudhalah memberikan kesaksian, “Tiada manusia yang paling kubenci selain Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Namun, setelah Nabi meletakkan telapak tangannya di dadaku sembari memanjatkan doa, dan ketika tangan beliau diangkat, tiada lagi manusia di muka bumi ini yang lebih kucintai di banding Baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”

Betapa terkabulnya doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hingga mampu mengubah hati penuh benci menjadi kalbu yang sarat cinta. Doa beliau bukan sekadar doa, tetapi pinta agung yang dijamin keterkabulannya oleh Allah Ta’ala.

Bukan hanya sekali. Dalam riwayat lain banyak disebutkan kisah tentang ajaibnya doa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Seperti doa yang beliau panjatkan hingga hidayah Islam menyapa hati ‘Umar bin Khaththab. Atau doa beliau kepada seorang yang amat gemar berzina hingga menjadi sosok yang sangat membenci zina dan segala perbuatan keji turunannya.

Andai Nabi masih hidup, masalah kita tak sepelik ini. Akan tetapi, ada begitu banyak hikmah yang Allah Ta’ala berikan. Apalagi, garansi keterkabulan doa tetap ada. Karenanya, senantiasalah panjatkan pinta di waktu-waktu mustajabah, lalu iringilah dengan amalan-amalan shalih sesuai yang disunnahkan oleh Nabi yang mulia akhlaknya.

Semoga Allah Ta’ala memberikan kepada kita ilmu yang bermanfaat, harta yang halal, baik, berkah, dan melimpah, serta amal shalih yang senantiasa istiqamah dan diterima di sisi-Nya. Aamiin. [Pirman]

Sumber : http://kisahikmah.com/

LEDMA Al-Farabi: Bersama Meraih Kemuliaan